PENGENALAN PSIKIATRIk EDOKTERAN
Psikiatri adalah suatu cabang
spesialistik ilmu kedokteran yang bertujuan memperhatikan dan
mempelajari segala aspek jiwa manusia baik dalam keadaan sehat maupun
keadaan sakit.
Psikiatri adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari aspek kesehatan jiwa serta pengaruhnya timbal balik terdapat fungsi-fungsi fisiologis organo-biologis tubuh manusia.
Sebagai suatu cabang ilmu kedokteran, ilmu psikiatri tidaklah berdiri
sendiri, melainkan selalu berkolaborasi dan segala aspeknya selalu
berkaitan dengan cabang-cabang ilmu kedokteran lainnya, misalnya dengan
cabang ilmu saraf (Neurologi) dan ilmu penyakit dalam (Internal
Medicine).
Ilmu psikiatri dibangun atas 4 fondasi dasar, yaitu:
- Dimensi Organo-biologis yaitu aspek pengetahuan tentang organ-organ tubuh serta fungsi fisiologis tubuh manusia khususnya yang berkaitan langsung dengan aspek kesehatan jiwa (seperti Sistem Susunan Saraf Pusat)
- Dimensi Psiko-edukatif yaitu aspek pengetahuan tentang perkembangan psikologis manusia serta pengaruh pendidikan-pengajaran terhadap seorang manusia sejak lahir hingga lanjut usia.
- Dimensi Sosial-Lingkungan yaitu aspek pengetahuan tentang pengaruh kondisi sosial-budaya serta kondisi lingkungan kehidupan terhadap derajat kesehatan jiwa manusia.
- Dimensi Spiritual-Religius yaitu aspek pengetahuan tentang pengaruh taraf penghayatan dan pengamalan nilai-nilai spiritual-religius terhadap derajat kesehatan jiwa manusia.
Sa'at
ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesat,
diikuti dengan derasnya arus informasi yang sulit dibendung mempunyai
peran yang sangat penting terhadap terjadinya perubahan tatanan sosial
di masyarakat. Perubahan tatanan sosial di masyarakat terjadi serba
cepat, masyarakat cenderung mementingkan diri - sendiri ( individualis )
dan atau kelompoknya. Kecenderungan sikap mementingkan diri-sendiri ataupun kelompoknya akan membangkitkan perasaan "ego sektoral" dan " keangkuhan diri".
Sikap "Ego sektoral" dan " Keangkuhan diri" yang ada pada diri seseorang / kelompok masyarakat akan menimbulkan "kesombongan"
menganggap orang lain / kelompok lain kurang penting. Mereka menganggap
dirinya super, paling baik dan paling utama. Karena itu, orang /
kelompok lain harus patuh / tunduk dengan mereka."Ego sektoral" dan " Keangkuhan diri" menimbulkan "kesombongan" dengan membangga-banggakan diri dan merendahkan orang / kelompok lain akibatnya mereka sering tidak suka kalau melihat orang / kelompok lain sukses, Iri dan dengki menguasai hati dan pikiran mereka, akibatnya perasaan menjadi gelisah, sulit tidur, pusing, dada berdebar-debar, napsu makan turun, dan cepat marah.
Gajala-gejala tersebut diatas merupakan gejala awal gangguan jiwa. Namun demikian gejala-gejala tersebut sering kali tidak disadari sebagai gangguan jiwa oleh penderitanya, karena itu dia tidak mau berobat ke dokter jiwa. Akibatnya pengobatan yang diterima kurang proporsional dan penyakitnyapun bertambah parah.
"Ego sektoral" dan "Keangkuhan diri" menimbulkan "kesombongan"
merupakan faktor utama penyebab gangguan jiwa. Karena itu, agar kita
terhindar dari gangguan jiwa - bangkitkan pada diri kita rasa
kebersamaan dan mau berbagi. Hormati orang lain sebagai mana mestinya
dan jangan sombong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar